Kelola Dengan Bijak, Jauhi Risiko Pembayaran Minimum Kartu Kredit

Membayar tagihan kartu kredit dengan jumlah minimum mungkin terdengar menggiurkan bagi sebagian orang di tahun 2023. Tapi tahukah Anda bahwa kebiasaan penggunaan credit card ini menyimpan sejumlah risiko besar yang bisa merugikan keuangan Anda di Bank Indonesia?
Ya, melakukan pembayaran tagihan kartu kredit minimum bukanlah solusi. Bahkan, denda keterlambatan pembayaran ini bisa jadi awal dari masalah. Bayangkan, dengan bayar tagihan minimum setiap bulan, utang Anda tidak akan pernah lunas. Malahan, total utang Anda mungkin semakin membengkak akibat bunga yang terus bertambah akibat keterlambatan dalam melunasi kartu kredit.
Mau tahu lebih lanjut risiko apa saja yang perlu diwaspadai? Simak artikel lengkapnya tentang transaksi kartu kredit dan minimal payment berikut ini.
Definisi Pembayaran Minimum Kartu Kredit dan Jumlah yang Dibayarkan
Pembayaran minimum kartu kredit adalah jumlah pembayaran terendah yang harus dibayar oleh pemegang kartu kredit kepada bank penerbi paling lambat pada tanggal jatuh tempo tagihan. Peraturan Bank Indonesia (BI) memang telah menetapkan aturan ini tentang minimum payments untuk tagihan credit card.
Tujuan bayar minimum tagihan kartu kredit adalah untuk memastikan rekening kartu kredit tetap lancar dan pemegang kartu mematuhi syarat dan ketentuan penggunaan kartu kredit.
Jumlah pembayaran minimum umumnya ditetapkan sekitar 10% dari total tagihan kartu setiap bulannya. Jadi jika total tagihan Rp1 juta, maka pembayaran minimumnya adalah Rp100 ribu.
Beberapa bank bisa menetapkan jumlah nominal tertentu sebagai pembayaran minimum, misal Rp50 ribu, tanpa memperhitungkan persentase dari total tagihan.
Pembayaran minimum juga akan ditambah dengan jumlah cicilan tetap bulanan jika pemegang kartu kredit menggunakan fasilitas cicilan 0% atau cicilan ringan.
Risiko Membayar Tagihan Kartu Kredit Minimum
Pembayaran kartu kredit dengan minimum payment memang terdengar menggiurkan. Namun, ternyata terdapat sejumlah risiko yang perlu diwaspadai jika terbiasa membayar tagihan minimum setiap bulan.
Berikut adalah beberapa risiko yang akan dihadapi jika Anda terbiasa melunasi kartu kredit dengan pembayaran minimum :
1. Utang Pokok Tak Terbayar Lunas
Banyak yang beranggapan dengan membayar tagihan minimum, sebagian utang akan berkurang. Kenyataannya, hanya 20-40% dari jumlah minimum yang digunakan untuk melunasi hutang pokok. Sisanya digunakan untuk membayar bunga dan biaya lainnya.
Dengan kata lain, hutang pokoknya sendiri tidak terbayar lunas dan akan ditambahkan kembali sebagai tagihan di bulan berikutnya. Semakin sering membayar minimum, hutang pokok akan semakin lama terbayar karena terus bertambah dengan bunga dan biaya.
2. Bunga yang Terus Membengkak
Rata-rata bunga kartu kredit berkisar 2,5% per bulan atau setara 30% per tahun. Bunga ini akan dikenakan pada sisa tagihan yang belum dibayar setiap bulan.
Jika terus menerus membayar minimum, bunga akan terus membengkak karena dihitung dari akumulasi hutang pokok yang belum lunas dari bulan-bulan sebelumnya. Beban bunga ini bisa mencapai jumlah yang sangat besar.
3. Butuh Waktu Lama untuk Melunasi
Akibat kewajiban pokok yang lambat terbayar, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk melunasi seluruh tagihan kartu kredit jika hanya membayar minimum.
Misalnya dengan tagihan Rp1 juta dan membayar minimum 15%, berarti yang terbayar baru Rp150 ribu. Sisanya Rp850 ribu ditambah bunga akan menjadi tagihan di bulan berikutnya.
4. Risiko Overlimit
Ketika tagihan terus menumpuk karena minim dibayar, ada risiko overlimit atau melewati batas kredit maksimum yang ditentukan bank. Ini akan berdampak buruk pada laporan kredit dan skor kredit. Bahkan dalam kondisi parah, kartu kredit bisa ditutup sepihak oleh bank.
5. Sulit Dapat Kartu Kredit Baru
Jika terbiasa membayar tagihan minimum, bank akan menganggap sebagai nasabah berisiko tinggi. Akibatnya, akan semakin sulit untuk mendapatkan persetujuan kartu kredit baru di kemudian hari karena dianggap tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.
Alternatif Pembayaran Kartu Kredit
Untuk menghindari risiko di atas, ada baiknya mencari alternatif pembayaran credit card selain hanya membayar minimum setiap bulan. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan:
1. Kartu Kredit Dengan Fasilitas Cicilan 0%
Beberapa bank menawarkan fasilitas cicilan 0% bunga untuk pembelian barang tertentu menggunakan kartu kredit. Ini bisa menjadi pilihan bijak untuk melunasi tagihan besar dengan pembayaran tetap tanpa dibebani bunga. Namun pastikan untuk membayar tepat waktu agar tidak kena bunga cicilan.
2. Kartu Kredit Secure
Jenis kartu kredit ini menawarkan limit sesuai dengan jumlah dana yang di-lock sebagai jaminan. Misalnya Rp5 juta di-lock di tabungan, maka limit kartu kredit secure adalah Rp5 juta. Fitur ini mendorong nasabah untuk membayar tagihan tepat waktu dan penuh.
3. Kartu Kredit Syariah
Kartu kredit syariah menggunakan skema perhitungan margin keuntungan, bukan bunga. Jumlah margin tidak akan membengkak meskipun tagihan tidak dibayar lunas.
4. Kartu Kredit Dengan Minimum Pembayaran Tinggi
Beberapa bank menetapkan minimum pembayaran lebih tinggi dari rata-rata, misalnya 20-30%. Ini memaksa nasabah untuk membayar lebih banyak setiap bulannya.
Langkah Membuat Diri Bebas dari Utang Kartu Kredit
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri dari lilitan utang kartu kredit:
- Hentikan penggunaan kartu untuk sementara waktu, setidaknya sampai utang-utang lama lunas. Ini untuk mencegah penambahan utang baru.
- Prioritaskan pembayaran utang credit card dalam pengelolaan keuangan bulanan. Bayar lebih dari jumlah minimum yang ditetapkan setiap bulannya.
- Lakukan negosiasi dengan bank penerbit untuk mendapatkan keringanan berupa restrukturisasi utang dengan bunga lebih rendah atau cicilan yang diperpanjang.
- Cari sumber penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu untuk mempercepat pelunasan utang credit card.
- Jika memungkinkan, manfaatkan dana darurat atau hasil investasi untuk melunasi sebagian atau seluruh utang kartu.
- Menerapkan manajemen keuangan yang baik dengan membuat anggaran, mengurangi pengeluaran tidak penting, dan meningkatkan tabungan rutin setiap bulan.
- Tetap waspada dan jangan menambah utang baru sebelum utang lama lunas. Hindari penggunaan kredit untuk hal-hal yang sepele.
- Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara disiplin, diharapkan utang kartu kredit yang membengkak dapat segera teratasi.
Popular Kategori
Artikel Terkait
-
Data Busuk? Ini Aplikasi Pinjol yang Tetap Cairkan Dana
-
Pro Kontra Pinjaman Online: Solusi atau Jebakan?
-
Pinjaman Online Pakai Fotokopi KTP, Amankah Data Anda?
-
Jangan Panik! Begini Cara Atasi Nomor HP Dipakai Pinjaman Online Tanpa Izin
-
BP Tapera Pastikan Iuran 3% Gaji Karyawan Akan Dikembalikan Jika Tak Butuh Rumah
-
Cara Hitung Iuran Tapera dan Simulasi Potongan Berdasar Besaran Gaji
-
Strategi Memanfaatkan Kartu Kredit Untuk Investasi
-
Cara Sukses Mengajukan Pinjaman Online? Ini Kuncinya Agar Disetujui
-
Cara Dapat Uang 10 Juta Sehari Bahkan Tanpa Modal
-
Laporan Warga Soal Pinjol: Mayoritas Komplain Perilaku Penagih Utang