Skip to main content

Kredit Investasi: Cara Menghitung Dan Daftar Bank Penyedia

Ditulis Oleh admin.

pengertian kredit investasi dan cara menghitung

Kredit investasi menjadi solusi cerdas bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Dengan dukungan fasilitas kredit modal investasi dari bank terpercaya yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia serta menjadi peserta penjaminan LPS, Anda bisa mendapatkan suntikan modal untuk berbagai keperluan investasi usaha. 

Nasabah dapat mengajukan permohonan kredit ke kantor cabang bank terdekat dan menikmati kemudahan pembayaran angsuran yang bisa disesuaikan dengan kemampuan bisnis. 

Tertarik mengajukan kredit investasi untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis Anda? Simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui informasi lengkapnya.

Apa itu Kredit Investasi?

Kredit investasi adalah fasilitas kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh bank kepada perorangan maupun badan usaha untuk keperluan pengembangan bisnis. 

Fungsi kredit investasi ini untuk mendapatkan modal bisnis yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti :

  • Rehabilitasi usaha
  • Pendirian usaha baru
  • Perluasan usaha
  • Modernisasi mesin atau peralatan
  • Pelunasan hasil usaha

Sementara itu, beberapa ciri-ciri kredit investasi yang perlu Anda ketahui antara lain:

  • Kredit ini disesuaikan dengan program pemerintah yang berencana mengembangkan kuantitas dan kualitas perusahaan-perusahaan di Indonesia.
  • Pembiayaan ini berusaha mencukupi kebutuhan penanaman modal untuk seluruh pengusaha.

Tenor, Jumlah Pinjaman, Dan Suku Bunga Kredit

Sementara untuk bunga kredit, bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank, namun umumnya berkisar antara 7-14% per tahun.

Tujuan Kredit Investasi

Tujuan utama pemberian pinjaman modal investasi oleh bank adalah untuk membantu nasabah, baik individu maupun badan usaha, dalam membiayai kebutuhan investasi jangka panjang guna mengembangkan skala dan kinerja usahanya. 

Jadi pembiayaan investasi diberikan oleh bank kepada nasabah untuk tujuan-tujuan berikut:

  1. Membiayai kebutuhan barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan usaha, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus terkait investasi. 
  2. Membantu individu maupun perusahaan dalam mengembangkan usahanya melalui peningkatan kapasitas produksi dan penjualan. Pembiayaan investasi memberikan modal bagi perorangan atau badan usaha untuk ekspansi bisnis.
  3. Mendorong pertumbuhan bisnis dan keuntungan jangka panjan. Peningkatan kapasitas produksi dan penjualan melalui investasi aset produktif akan meningkatkan daya saing dan profitabilitas usaha dalam jangka panjang.
  4. Membantu pelanggan merealisasikan rencana investasi yang membutuhkan dana besar, yang sulit dipenuhi sekaligus dari kas internal perusahaan. Dengan pembiayaan investasi, rencana perluasan usaha bisa dijalankan dengan lebih mudah.

Sasaran Kredit Investasi

Sasaran utama pinjaman modal ini adalah para pelaku usaha, baik perorangan maupun badan usaha skala kecil hingga besar, yang membutuhkan suntikan modal untuk mengembangkan usaha melalui investasi aset tetap maupun perluasan usaha. 

Cara Menghitung Kebutuhan Kredit Investasi

Menghitung kebutuhan pinjaman investasi merupakan langkah penting sebelum mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan investasi yang direncanakan. 

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung kebutuhan pinjaman investasi:

  1. Tentukan jenis investasi yang akan dilakukan, misalnya pembelian mesin baru, pembangunan pabrik, perluasan lahan, dan lain-lain.
  2. Hitung total biaya investasi tersebut, termasuk biaya pembelian aset, biaya konstruksi, biaya perizinan, dan biaya lainnya yang terkait.
  3. Perkirakan berapa porsi dana sendiri (modal internal) yang bisa dialokasikan untuk investasi tersebut.
  4. Selisih antara total biaya investasi dengan dana sendiri yang dialokasikan merupakan kebutuhan pinjaman investasi yang harus diajukan ke bank.

Contoh Perhitungan Kebutuhan Pinjaman Investasi

Misalnya, Anda berencana membeli mesin baru seharga Rp 2 miliar dan membangun gedung pabrik dengan biaya Rp 1,5 miliar. Total biaya investasi adalah Rp 3,5 miliar.

Anda memiliki dana sendiri sebesar Rp 1 miliar yang bisa dialokasikan. Maka, kebutuhan pinjaman investasi adalah:

  • Total biaya investasi: Rp 3,5 miliar
  • Dana sendiri: Rp 1 miliar
  • Kebutuhan pinjaman investasi: Rp 3,5 miliar – Rp 1 miliar = Rp 2,5 miliar
  • Cadangan biaya tak terduga (15%): Rp 2,5 miliar x 15% = Rp 375 juta
  • Total kebutuhan pinjaman investasi: Rp 2,5 miliar + Rp 375 juta = Rp 2,875 miliar

Jadi, dalam contoh ini, Anda bisa mengajukan pinjaman investasi sebesar Rp 2,875 miliar kepada bank.

Pertimbangan Yang Harus diperhatikan

Selain menghitung kebutuhan pinjaman investasi berdasarkan total biaya investasi, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu diperhatikan:

  • Proyeksi arus kas perusahaan untuk memastikan kemampuan membayar cicilan kredit.
  • Jangka waktu yang diinginkan, semakin panjang jangka waktu maka cicilan bulanan akan lebih ringan.
  • Nilai agunan atau jaminan yang dimiliki perusahaan, semakin besar nilai agunan maka peluang persetujuan kredit akan lebih besar.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat menghitung kebutuhan modal investasi secara lebih akurat dan realistis sesuai dengan kemampuan keuangan dan rencana investasi yang diinginkan.

Daftar Bank & Fintech P2P Penyedia Kredit Investasi

Perbankan

Fintech P2P Lending