Skip to main content

Kredit Usaha: Perbedaan Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi

Ditulis Oleh admin.

Perbedaan Kredit Investasi & Kredit Modal Kerja

Perbedaan lainnya terletak pada tenor, suku bunga, serta mekanisme mengajukan, pembayaran, dan pelunasan utang yang harus dipahami oleh setiap nasabah.

Tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan kredit investasi dan kredit modal kerja? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi

Pelaku usaha yang membutuhkan kredit perlu memahami pengertian kredit dan jenisnya agar dapat memilih kredit yang sesuai keperluan usaha.

Sementara kredit investasi berjangka menengah dan jangka panjang untuk keperluan bisnis yang bersifat produktif seperti pembelian aset tetap, pembangunan pabrik baru, pembelian mesin dan peralatan, atau perluasan usaha.

Sebelum mengajukan kredit, badan usaha perlu menyiapkan berbagai persyaratan dan memahami perjanjian kredit dengan seksama. 

Kemampuan usaha dalam mengelola kredit yang diberikan oleh bank dan menghasilkan hasil usaha yang baik akan memudahkan proses pelunasan kredit.

Perbedaan Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi

Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi adalah dua jenis fasilitas kredit usaha yang disediakan oleh lembaga keuangan untuk mendukung pengembangan usaha seperti biaya operasional dan ekspansi bisnis.

Berikut penjelasan lebih detail mengenai perbedaan antara KMK dan Kredit Investasi:

1. Jangka Waktu

  • Kredit Investasi memiliki jangka waktu kredit investasi yang lebih panjang, bisa mencapai 10-15 tahun. Hal ini karena investasi membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan.

2. Besaran Pinjaman

  • Jumlah pinjaman uang KMK umumnya lebih kecil dibandingkan pinjaman Investasi, karena hanya untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional kerja secara rutin.
  • Pinjaman Investasi bernilai lebih besar karena digunakan untuk pembiayaan proyek investasi yang membutuhkan modal besar.

3. Jaminan

  • KMK umumnya menerima jaminan yang lebih fleksibel, bisa berupa persediaan, piutang, atau deposito.
  • Kredit investasi mensyaratkan jaminan berupa aset tetap seperti tanah, bangunan, atau mesin karena jangka waktu pinjaman lebih panjang.

4. Bunga

  • Suku bunga pada kredit KMK di Indonesia saat ini berkisar antara 6-8% per tahun.
  • Bunga Kredit Investasi umumnya lebih tinggi dibandingkan KMK, bisa mencapai 10-12% per tahun.

5. Pengajuan

  • Pengajuan kredit investasi lebih kompleks, lama, dan persyaratannya lebih banyak seperti studi kelayakan dan izin usaha.

Kesimpulan

Pelaku usaha sebaiknya fokus mengajukan pinjaman untuk keperluan usaha yang produktif agar dapat mengembangkan bisnis. Hindari kredit yang wajib digunakan untuk konsumsi karena akan membebani keuangan usaha.

Dengan memahami perbedaan jenis fasilitas kredit ini, diharapkan pelaku usaha dapat mengajukan kredit yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan bisnisnya.

Pilih kredit dengan jangka waktu pengembalian dan bunga yang sesuai agar bisnis dapat berkembang optimal.