Fresh Graduate Ditolak Kerja Imbas Skor Kredit di BI Checking
Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan kasus fresh graduate yang gagal diterima kerja karena memiliki skor kredit yang buruk di BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Kasus ini menimbulkan keresahan di kalangan pencari kerja, terutama angkatan kerja muda yang baru memasuki dunia profesional.
Apa itu BI Checking atau SLIK OJK?
BI Checking adalah istilah yang digunakan untuk pengecekan riwayat kredit seseorang di sistem informasi debitur Bank Indonesia (BI). Namun sejak 2018, layanan ini diambil alih oleh Otoritas jasa keuangan dan berganti nama menjadi SLIK OJK.
SLIK OJK merupakan sistem informasi yang menyediakan data debitur, termasuk kualitas kredit mereka. Tujuannya adalah untuk mendukung pengawasan dan pelayanan informasi keuangan oleh OJK.
Mengapa Perusahaan Melakukan BI Checking?
Beberapa perusahaan, terutama di bidang keuangan, menerapkan BI Checking dalam proses rekrutmen karyawan. Tujuannya adalah untuk melihat apakah calon pekerja memiliki masalah finansial atau tidak.
Meskipun bukan syarat wajib dan hanya sebagai bahan pertimbangan, kebijakan perusahaan menyatakan bahwa memiliki riwayat kredit yang buruk dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menerima karyawan. Perusahaan ingin menghindari risiko mendapatkan karyawan yang terlibat kasus keuangan.
Tanggapan OJK
Menanggapi ramainya kasus fresh graduate yang ditolak kerja gara-gara BI Checking, Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi yang akrab disapa Kiki menegaskan bahwa perusahaan memang dapat meminta riwayat kredit pelamar kerja untuk acuan.
Kiki mengimbau agar anak muda lebih sadar dalam menggunakan layanan keuangan digital, termasuk paylater. Ia mendapat laporan banyaknya mahasiswa yang iseng mengajukan paylater untuk membeli gadget saat menunggu wisuda.
“Anak-anak muda itu jadi aware [sadar], oh iya jangan main-main utangnya online. Biar anak muda paham, biar dia bertanggung jawab atas performa keuangannya, catatan keuangannya itu sangat penting masa depannya,” tegas Kiki.
Penyebab Skor Kredit Buruk
Skor kredit yang buruk umumnya disebabkan oleh tunggakan pembayaran kredit atau pinjaman, termasuk dari layanan pinjaman online (pinjol) atau paylater. Status kolektibilitas 3-5 menandakan adanya masalah kredit:
- Kol 3 (Kurang Lancar): Tunggakan 91-120 hari
- Kol 4 (Diragukan): Tunggakan 121-180 hari
- Kol 5 (Macet): Tunggakan >180 hari
Menurut data, sebagian besar yang terjerat kredit macet adalah usia 20-40 tahun. Mereka menggunakan pinjol untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Selain itu, kegagalan pembayaran cicilan KPR juga dapat menyebabkan skor kredit memburuk.
Solusi Membersihkan Skor Kredit
Jika memiliki skor kredit yang buruk di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya:
- Segera lunasi semua tunggakan kredit, termasuk pembayaran pokok dan bunga.
- Cek BI Checking online melalui website resmi OJK untuk memastikan informasinya benar.
- Minta surat keterangan lunas dari bank/lembaga keuangan terkait.
- Jika ada kesalahan data terkait kredit, ajukan permohonan perbaikan data SLIK ke OJK dengan menghubungi kontak OJK dan isi data yang diperlukan. OJK akan memproses permohonan dalam 1 hari kerja.
- Disiplin dalam mengatur keuangan dan bayar tagihan tepat waktu untuk menghindari status perhatian khusus.
Pembaruan data SLIK umumnya dilakukan maksimal 30 hari setelah pelunasan. Setelah itu, skor kredit akan berangsur membaik. Anda juga bisa melakukan pengecekan status permohonan secara berkala.
Tips Mengelola Keuangan bagi Generasi Muda
Agar terhindar dari masalah finansial, generasi muda perlu bijak dalam mengelola keuangan. Beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Buat rencana keuangan dan budget yang realistis.
- Bedakan kebutuhan vs keinginan, hindari gaya hidup konsumtif.
- Investasi untuk masa depan, jangan hanya menabung.
- Pertimbangkan asuransi sebagai perlindungan finansial.
- Hindari utang konsumtif yang tidak perlu, termasuk mengajukan kredit yang tidak mendesak.
- Jika ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pastikan memiliki kemampuan finansial yang cukup dan tidak memiliki tunggakan kredit lain.
Dengan menerapkan tips di atas, generasi muda dapat membangun fondasi keuangan yang kuat dan terhindar dari jeratan utang yang merugikan.
Kesimpulan
BI Checking memang bukan syarat wajib dalam melamar kerja, namun skor kredit yang buruk dapat mempengaruhi penilaian perusahaan. Kasus fresh graduate ditolak kerja gara-gara BI Checking menjadi peringatan bagi para kandidat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan.
Jika sudah terlanjur memiliki skor kredit bermasalah, segeralah melunasi tunggakan dan lakukan langkah-langkah perbaikan seperti cek skor kredit, ajukan permohonan perbaikan data, serta disiplin membayar tagihan. Dengan catatan kredit yang bersih, peluang lolos seleksi lamaran pun akan lebih terbuka lebar.
Ingat, meskipun nominal utangnya kecil, jika sampai kolektibilitas 5 atau kredit macet bisa berdampak besar. Jangan sampai impian dan masa depan di dunia kerja harus kandas hanya gara-gara masalah sepele yang sebenarnya bisa dihindari.
Popular Kategori
Artikel Terkait
-
Konsekuensi Telat Bayar Kredivo: Apa yang Terjadi?
-
Ingin Tahu Bank Mitra Kredivo Apa Saja? Ini Penjelasannya!
-
Butuh Bantuan? Ini Nomor CS Kredivo yang Wajib Anda Simpan!
-
Kredivo OJK atau Tidak? Cek Faktanya di Sini!
-
Apa Itu Kredivo? Solusi Kredit Mudah dan Cepat
-
Kredivo: Apakah Ada DC Lapangan Jika Galbay Pinjol?
-
Apakah Layanan Kredivo Aman untuk Mengajukan Pinjaman?
-
Status Transaksi Tidak Sah di Kredivo: Apa Artinya?
-
Memahami Tabel Angsuran dengan Bunga Flat dalam Kredit
-
Memahami Bunga Anuitas dalam Pinjaman atau Kredit